Berawal dari Lima Perempuan, Sekarang 112 Anggota, Bagikan Paket Sembako Total Rp 20 Juta


Seorang nenek-nenek tak mampu menahan haru saat menerima bantuan sembako.
Seorang nenek-nenek tak mampu menahan haru saat menerima bantuan sembako.
APAyang dilakukan oleh kelompok pemuda usia 16 - 24 tahun ini patut diapresiasi dan diberi acungan jempol. Setiap tahun di bulan ramadhan, sekelompok pemuda yang tergabung dalam C-BIZI (Curup Berbagi Rezeki) ini melakukan aksi mengumpulkan donasi untuk kemudian dibelikan paket sembako dan dibagikan kepada keluarga yang kurang mampu.

Tidak tanggung-tanggung, mereka berhasil mengumpulkan dana mencapai Rp 20 juta, dari target sebelumnya Rp 14 juta. Lalu, dana tersebut dibelikan 200 paket sembako yang kemudian disalurkan kepada warga kurang mampu di lima kecamatan dalam Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu yakni Kecamatan Curup, Kecamatan Curup Tengah, Kecamatan Curup Selatan, Kecamatan Curup Utara dan Kecamatan Curup Timur.

"Setiap dana yang masuk, selalu kami update di akun instagram C-BIZI," kata Ketua C-BIZI Feadri Justy Aulia.


Feadri melanjutkan, dana yang terkumpul hingga Rp 20 juta tersebut murni sumbangan masyarakat yang mempercayai C-BIZI untuk menyalurkan sebagian rezekinya kepada warga kurang mampu. Selain itu, mereka meminta sumbangan sukarela dengan cara berdiri di lampu-lampu merah, mendatangi toko-toko dan juga dari para donatur luar daerah. Juga masing-masing dari mereka meminta sumbangan dari keluarga terdekat.

"Mungkin ini juga cara kami berdakwah kepada keluarga terdekat, tentang manfaat bersedekah bagi diri kita dan orang lain," cerita Feadri.

Berkat ketekunan dan kesabaran para anggota C-BIZI, perolehan yang didapat untuk disalurkan kepada warga kurang mampu pada tahun 2018 ini mengalami peningkatan dari tahun 2017. Pada tahun 2017 lalu C-BIZI membagikan 125 paket sembako di lima kecamatan dan tahun ini sebanyak 200 paket sembako. Bahkan, bakalan ada penambahan untuk dibagikan pada tahap selanjutnya.

Lima Tim Disebar ke Lima Kecamatan


Kamis (7/6/2018) sekira pukul 07.00 WIB sebanyak 50 orang anggota C-BIZI berkumpul di posko yang beralamat di Jalan Gajah Mada. Dari 50 orang tersebut sebelumnya telah dibagi menjadi lima tim yang kemudian disebar ke lima kecamatan untuk membagikan 200 paket sembako. Mengapa hanya 50 orang, karena sebagian anggota banyak yang belum pulang masih berada di perantauan.


Masing-masing kecamatan mendapat jatah 40 paket sembako. Di mana, jauh hari sebelum pembagian, beberapa orang tim C-BIZI telah melakukan survei ke keluarga-keluarga yang dianggap kurang mampu. Sehingga, paket-paket sembako yang dibagikan tersebut memang benar-benar tepat sasaran kepada orang yang berhak menerimanya.

Menariknya, paket-paket tersebut tidak dibagikan di satu tempat. Tetapi, anggota C-BIZI ini mendatangi keluarga penerima itu satu per satu. Jadi, pada saat pembagian setiap satu tim mendatangi 40 rumah. Cukup memakan waktu. Buktinya, dari pukul 07.00 WIB seluruh paket sembako baru selesai dibagikan sekira pukul 11.30 WIB.

BACA: Puluhan Mitra Grab Curup "Berburu" Juru Parkir dan Kaum Dhuafa
BACA: Driver Paling Muda, Mitra Grab Curup Ini Jadi Idola Customer

Mendatangi penerima bantuan satu per satu,  memang cukup melelahkan. Dibadingkan jika dikumpulkan di satu tempat. Tetapi, ada kesan yang berbeda jika mendatangi rumah penerima bantuan secara langsung. Mereka akan merasa lebih dihargai, ketimbang harus mengantre satu per satu. Selain itu, para anggota C-BIZI bisa melihat langsung bagaimana kondisi rumah penerima dan kondisi keluarga penerima. Sehingga, dengan cara tersebut anggota bisa semakin menyadari bahwa masih ada orang lain yang belum beruntung dan senantiasa bersyukur hingga saat ini masih diberi rezeki lebih, masih bisa sekolah dan mengenyam pendidikan tinggi. Dengan cara melihat langsung akan semakin muncul rasa empati, sehingga kepedulian terhadap sesama semakin tumbuh.


Bagikan Pakaian dan Buka Bersama di Panti


Jika Kamis (7/6/2018) C-BIZI telah membagikan 200 paket sembako hasil sumbangan masyarakat. Jumat (8/6/2018) C-BIZI juga menyerahkan ratusan pakaian layak pakai hasil sumbangan masyarakat untuk tiga panti asuhan di Kabupaten Rejang Lebong. Di antaranya, Panti Insan Mulia Desa Kesambe Lama, Panti Asuhan Khoirul Walad Desa Duku Ilir dan Panti Asuhan Ar Raihan Kelurahan Dwi Tunggal.

“Alhamdulillah, bantuan tahun ini mengalami peningkatan. Kita tidak hanya menyerahkan ratusan paket sembako, tetapi juga menyerahkan ratusan pakaian layak pakai untuk anak-anak panti asuhan,” pungkas Feadri.

C-BIZI Didirikan Lima Orang Perempuan


Siapa mengira, jika C-BIZI ini ternyata didirikan oleh lima orang perempuan, hingga akhirnya bisa menjadi komunitas sebesar ini dengan jumlah anggota 112 orang. Kelima orang perempuan hebat itu adalah, Jesshica, Cece, Keken, Citra dan Pei.

Berdirinya C-BIZI ini berawal dari niat ingin berbagi dari kelima orang perempuan tersebut. Waktu itu bulan ramadhan tahun 2016, mereka berlima berkumpul. Awalnya, mereka hanya berbagi takjil. Kemudian mulai berfikir, kalau orangnya sedikit maka takjil yang dibagikan pun hanya sedikit. Berangkat dari sini lah mereka kemudian mengajak teman-teman satu angkatan dan juga mengajak adik-adik kelasnya. Sehingga, takjil yang dibagikan pun bisa semakin banyak.

“Awalnya hanya untuk mengisi waktu luang ketika pulang ke Curup, saat liburan kuliah. Kemudian kami berlima sepakat membagi-bagikan takjil. Kalau hanya kami berlima, takjil yang dibagikan juga sedikit, makanya kami akhirnya mengajak kawan-kawan lainnya,” ungkap salah seorang pendiri C-BIZI Putri Ireny yang akrab disapa Pei didampingi Jesshica.


Pada tahun 2017, jumlah anggota semakin banyak, bantuan yang dibagikan pun semakin banyak. Bukan hanya sekedar berbagi takjil, tetapi juga mulai mencari donatur untuk membagikan sembako. Dari dana yang berhasil dikumpulkan, mereka berhasil membagikan 125 paket sembako ke lima kecamatan dalam Kabupaten Rejang Lebong.

Selanjutnya, pada tahun 2018 jumlah anggota semakin banyak hingga mencapai 112 orang.  Jika sebelumnya anggota C-BIZI hanya teman-teman satu sekolah, tetapi sekarang anggota C-BIZI berasal dari sekolah-sekolah yang berbeda. Mulai dari usia 16 tahun hingga 24 tahun.

“Mereka ada yang masih sekolah, ada yang kuliah. Tetapi, semuanya pernah bersekolah di Kabupaten Rejang Lebong ini,” kata Pei.

Sementara itu, Jesshica menambahkan kalau seluruh anggota yang bergabung di C-BIZI ini berangkat dari niat yang sama, yaitu berbagi kepada sesama yang membutuhkan. Selama ini, C-BIZI bisa dikatakan hanya sebatas komunitas spontanitas, yang melaksanakan kegiatan di bulan ramadhan. Tetapi, agenda C-BIZI kedepan akan meresmikan komunitas ini benar-benar berbahan hukum, yang memiliki program kerja berkesinambungan. Harapannya, pemberikan bantuan sembako kepada masyarakat tidak hanya dilakukan pada saat bulan ramadhan saja, tetapi bisa saja dilakukan setiap bulan.

“Kami akan membicarakan program kerja lebih lanjut. Tetapi yang jelas, kami akan meresmikan komunitas ini sebagai organisasi profesional, yang memiliki struktur organisasi yang jelas. Kalau bisa, ya berbadan hukum,” terang perempuan yang biasa disapa Jeje ini kepada KopiCurup.com

Masyarakat Rejang Lebong tentunya harus berbangga kepada sekelompok anak muda ini, yang sudah merelakan waktunya melakukan kegiatan yang positif. Di tengah-tengah persoalan krisis moral yang sekarang sedang marak-maraknya, namun masih ada sekelompok pemuda yang melaksanakan aktivitas bermanfaat, bukan hanya untuk diri mereka, tetapi juga untuk orang lain. Tentunya, C-BIZI ini hanya sebagian kecil pemuda yang peduli sesama di Kabupaten Rejang Lebong, kita yakin masih banyak pemuda-pemuda lainnya yang mampu mengharumkan nama daerah dan bisa membanggakan orang tua.(*)


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close