Biaya Sendiri, Putra Gubernur Berhasil Lulus Cumlaude 7 Semester

Gubernur Bengkulu dan istri menghadiri wisuda Fachry di Universitas Indonesia. (Foto: Media Center Pemprov)
Meski kuliah di dua universitas, Fachry ogah dimanjakan fasilitas yang sebenarnya bisa ia nikmati atau menjadi trend saat ini. Tinggal di kost, ia masih sempat mencuci dan menyeterika pakaiannya sendiri. Makan di warteg juga menjadi pilihan ketimbang order online via aplikasi ojol. 

KOPICURUP,ID - Sabtu Siang (1/2/2020), Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menghadiri wisuda putra pertamanya Fachry Falah di Universitas Indonesia (UI) Jakarta.

Membanggakan, Fachry yang kuliah di dua universitas, mampu lulus cumlaude hanya 7 semester, di Jurusan Komunikasi UI.

Siapa mengira, Fachri yang notabene anak gubernur itu, kuliah dan membiayai hidupnya secara mandiri. Pergaulannya yang tak 'banyak gaya' menjadikan Fachry anak yang disiplin dan mampu meraih prestasi membanggakan.

Fachry tak hanya pandai mengelola keuangan sendiri, sikapnya yang santun dan akrab dengan keluarga, juga miliki kepedulian. Ini dibuktikan ketika dirinya berhasil membeli motor sendiri, motor bekasnya ia perbaiki dan ia sumbangkan ke anak yatim di kampung halamannya.

Ulet, disiplin, cerdas dan mandiri. Begitulah gambaran pribadi putra pasangan Rohidin dan Derta Wahyulin ini. Fachry Falah mampu memanfaatkan waktunya dengan mengenyam pendidikan di UI sekaligus di Universitas Pancasila. Dengan e-trading yang ia geluti, Fachry hidup mandiri dan tak membebani orang tuanya. Sesekali, ia berikan hadiah untuk adik-adiknya.

Meski kuliah di dua universitas, Fachry ogah dimanjakan fasilitas yang sebenarnya bisa ia nikmati atau menjadi trend saat ini. Tinggal di kost, ia masih sempat mencuci dan menyeterika pakaiannya sendiri. Makan di warteg juga menjadi pilihan ketimbang order online via aplikasi ojol. Ini anak gubernur bukan??

"Saya tidak pernah mengharuskan anak-anak saya harus begini harus begitu, cukup bertanggungjawab dengan apa yang menjadi tugas mereka. Yang sekolah maupun yang kuliah, saya dan istri saya tidak pernah mematok target harus mencapai peringkat tertentu," ucap Rohidin yang juga menceritakan sikap kepedulian Fachry, tak pernah ia perintahkan ataupun mengarah-arahkan.

"Fachry cukup aktif berorganisasi, di kampus maupun komunitas sosial. Program Indonesia Mengajar juga dia ikuti. Tapi boleh dicek, untuk minta proyek atau sekadar jabatan di Golkar misalnya, ga ada dia. Dia menikmati aktivitasnya kali ini. Ya kuliah, kalau pulang ya berkumpul dengan keluarga, jalan dengan adik-adiknya, ga mau dikawal-kawal atau diantar saja ga mau," cerita ayah Fachry.(**)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close