Strategi Wujudkan Rejang Lebong Daerah Tujuan Wisata

Strategi Wujudkan Rejang Lebong Daerah Tujuan Wisata

KOPICURUP,ID
- Liburan Nataru (Natal dan Tahun Baru) beberapa waktu lalu berbarengan dengan liburan sekolah. Tidak heran jika sejumlah objek wisata di Kabupaten Rejang Lebong tampak dipadati sejumlah wisatawan lokal maupun dari luar daerah.

Apalagi sudah beberapa kali musim liburan sejak "bangsa" Corona menyerang negeri ini, pemerintah memberlakukan kebijakan ketat. Menutup seluruh objek wisata. Namun, liburan kali ini tampaknya pemerintah sudah melonggarkan beberapa aturan, salah satunya dibukanya objek wisata, tetap dengan berbagai persyaratan. Khususnya wisatawan dari luar daerah.

Sementara, masyarakat sendiri sepertinya sudah jemu dan bosan. Perlahan, mulai melupakan dan tidak lagi ambil pusing terkait informasi Corona yang bersileweran di media sosial. Informasi tentang Corona dan generasinya tidak lagi menjadi seksi.

Sekarang, sudah sangat jarang kita jumpai orang bermasker, melihat wadah tempat cuci tangan dan lainnya. Tapi, hampir dipastikan setiap dompet menyimpan "kartu sakti" yang sekarang wajib dimiliki setiap orang. Alasannya, bukan karena takut terpapar Corona, tapi lebih kepada untuk memudahkan proses administarasi dan memudahkan perjalanan. Institusi terkait sudah berhasil memaksa masyarakat agar mau divaksin.

Sangking ramainya objek wisata di Rejang Lebong, areal parkirnya dipenuhi kendaraan roda dua dan empat. Bahkan, banyak kendaraan yang meluber hingga ke badan jalan, mengular panjang. Di lihat dari nomor polisinya, banyak pengunjung dari luar daerah, seperti nopol Sumatera Selatan, Jambi, Kota Bengkulu, bahkan dari luar Sumatera. Sedangkan biasanya masyarakat Rejang Lebong berwisatanya ke luar daerah.

Di Rejang Lebong saat ini, ada banyak sekali lokasi objek wisata. Baik itu objek wisata yang dikelola pemerintah atau pun dikelola secara pribadi. Namun konsepnya rata-rata hampir sama, menawarkan pesona keindahan alam. Sebagai orang Rejang Lebong, kita patut bersyukur, memiliki alam yang indah, dikeliling bukit-bukit hijau dan udaranya yang sejuk.

Hanya saja, kunjungan wisatawan ini ramai hanya pada saat-saat tertentu saja. Biasanya, ketika libur nasional atau liburan hari-hari besar. Padahal, potensi wisata yang dimiliki daerah ini sangat luar biasa.

Semestinya, pemerintah daerah dapat merespon potensi ini dengan melakukan berbagai terobosan dengan konsep yang kreatif dan inovatif. Sehingga Rejang Lebong benar-benar menjadi daerah tujuan wisata. Dengan demikian akan bermunculan sektor ekonomi baru yang berdampak kepada kesejahteraan masyarakat. Bukankah salah satu tujuan pemerintah adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat?

Strategi Wujudkan Rejang Lebong Daerah Tujuan Wisata

Pemerintah jangan hanya memperhatikan objek wisata milik pemerintah saja, tetapi acuh terhadap objek wisata yang dikelola secara pribadi. Ajak para pengelola itu bekerja sama sebagai mitra, tentunya kerja sama yang saling menguntungkan. Bukan kerja sama yang memberatkan pengelola dan hanya menguntungkan pemerintah saja. Sebagai kepala daerah yang baru menjabat, hal ini akan menjadi tantangan serta tawaran baru bagi bupati dan wakil bupati Syamsul dan Hendra. Maka dari itu, penting sekali bupati dan wakil bupati yang baru dilantik awal tahun 2021 lalu ini, menempatkan pejabat yang mumpuni, serta mampu merealisasikan gagasannya.

Strategi Wujudkan Daerah Tujuan Wisata

Sebelum mengakhiri artikel yang tidak cukup panjang ini, penulis hendak memberi sedikit strategi gunua mewujudkan Rejang Lebong jadi daerah tujuan wisata.

1. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana ini sangat penting. Seperti, musholah yang bersih dan memadai, ketersediaan air bersih, kamar mandi/toilet yang bersih. Untuk kamar mandi/toilet ini jangan sampai pengunjung harus mengantre lama. Khusus untuk objek wisata yang menyediakan tempat pemandian, sediakan kamar bilas yang cukup.

2. Lingkungan yang bersih dan indah

Areal objek wisata harus selalu bersih. Siapkan tenaga kebersihan yang cukup. Kemudian, keindahan lokasi wisata harus tetap terjaga, khususnya objek wisata milik pemerintah. Cat bangunan harus selalu tampak cerah, tidak kusam seperti menggambarkan bangunan yang tidak terawat. 

3. Pelayanan

Setiap perangkat yang berkaitan dengan objek wisata harus selalu ramah. Buat para wisatawan yang datang berkesan. Sehingga, ketika mereka pulang akan menceritakan hal baik kepada kolega di daerahnya.

4. Promosi

Promosi ini termasuk bagian yang sangat penting. Promosi bukan menjadi kewajiban pengelola objek wisata saja, tetapi juga pemerintah daerah memiliki peran penting mempromosikan objek wisata di Kabupaten Rejang Lebong. 

Bentuk dan promosinya bisa bermacam-macam. Bisa melalui brosur, media massa, media sosial, youtube dan sebagainya. Tetapi, untuk melakukan promosi ini kita harus punya strategi, bukan asal promosi saja. Namun, promosi yang terukur dan tertarget. Beberapa contoh bentuk promosi yang bisa dilakukan seperti:

a. Event Rutin Skala Daerah dan Nasional

Pemerintah daerah harus punya event tahunan yang khas dan ikonik yang tidak dimiliki daerah lainnya. Sehingga event ini bisa agenda selalu ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Contohnya, Festival Gunung Kaba dengan menghadirkan seni tradisi lokal. Bila perlu, hadirkan kesenian sakral yang hanya ditampilkan satu tahun sekali. Undang pula tamu dari luar daerah untuk menghadirkan kesenian tradisionalnya di Kabupaten Rejang Lebong. Untuk meramaikan suasana, boleh pula menampilkan kesenian kontemporer dari kelompok seni Rejang Lebong juga dari luar daerah.

Festival Gunung Kaba bisa dilakukan di Danau Mas Harus Bastari atau Lapangan Sumber Urip dan bisa juga digelar di Kota Curup. Festival Gunung Kaba, hanya untuk penyebutan ikonik. Karena Gunung Kaba sudah cukup dikenal oleh masyarakat luas.

b. Mengundang Blogger, Youtuber, Selebram lokal dan luar daerah

Bentuk promosi lainnya, bisa pula dengan mengundang para blogger, youtuber, selebgram dari dalam daerah juga luar daerah. Tentunya blogger, youtuber dan selebgram yang berkaitan dengan wisata. Undang mereka untuk ramai-ramai mengekspose objek wisata Rejang Lebong. Dijamin, promosi macam ini akan tertarget dan terukur. Meski banyak anggaran yang dikeluarkan, tidak menjadi sia-sia.

5. Kesan yang Baik dan Ingin Kembali Lagi

Siapa yang pernah ke Jogjakarta? Pasti bisa merasakan suasananya yang sangat berkesan dan kerinduan untuk datang kembali. Begitu pula dengan Rejang Lebong, seberapa besar ketertarikan orang untuk datang ke Rejang Lebong dan pulang untuk menceritakan kabar baik kepada koleganya. Memberikan kesan yang baik dan mendalam, sehingga ada rasa rindu untuk kembali lagi Rejang Lebong, inilah yang paling sulit. Sulit bukan berarti tidak bisa. 

Ada objek wisata, ketika sudah sekali datang maka sudah cukup. Datang hanya sekedar untuk melepas rasa penasaran, tetapi tidak terbersit untuk datang keduakalinya, apalagi sampai tiga kali. Tetapi, ada objek wisata yang meski sudah pernah datang, ada rasa untuk datang lagi.

Kesan yang mendalam ini harus diciptakan. Memang tidak mudah, namun harus dilakukan. Stakeholder terkait harus punya terobosan, bagaimana strategi menciptakan suasana ini. Jangan pernah sungkan untuk rutin menggelar diskusi dengan penggiat wisata dan pelaku wisata.

6. Keamanan

Rasanya untuk keamanan ini tidak perlu diulas panjang. Intinya, bagaimana para wisatawan merasa aman dan nyaman. Baik itu dilokasi wisata atau pun disepanjang perjalanan. Bagaimana wisatawan mau kembali datang, kalau informasi yang sampai ke daerahnya ada wisatawan yang kena begal?

Sebenarnya masih banyak hal yang hendak disampaikan. Tetapi, rasanya cukup poin yang ringan ini saja yang disampaikan. Sedangkan konsep dan gagasan lainnya cukup disimpan di laptop saja, akan disampaikan ketika bisa bertatap muka langsung kepada pihak berwenang.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close