Mang Caal, Menanti Orderan Servis Payung Hingga Malam Hari

Salah seorang Mitra Grab Curup memberikan susu bubuk kepada Mang Caal.
SUHU Kota Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu malam hari cukup menggigil. Maklum, Kota Curup berada di dataran tinggi yang dikelilingi perbukitan. Apalagi pasca hujan, udara dingin kota ini bagai tembus hingga ke tulang.

Di tengah dinginnya suhu Kota Curup, di sebuah persimpangan Jalan Iskandar Ong atau tepatnya di sebarang Alfamart Air Rambai, tampak duduk seorang pria paruh baya, kira-kira berusia sekira 55 tahunan. Namanya Caal atau biasa disapa Mang Caal.

Mang Caal sehari-harinya berprofesi sebagai tukang servis payung. Hampir setiap malam dia duduk di atas trotoar simpang Jalan Iskandar Ong menanti orderan orang-orang yang ingin servis payung atau membeli payung darinya.

Tanpa mengenakan jaket, Mang Caal bertahan hingga malam hari menanti rezeki untuk dia bawa pulang ke rumah. Apalagi di rumah ada istri dan anaknya yang masih berusia balita dan masih sangat membutuhkan susu. Tidak banyak yang tahu, kalau Mang Caal ini ternyata memiliki anak usia balita.

Meski setiap malam mangkal di simpang Jalan Iskandar Ong, tidak setiap hari orderan pasti datang. Namun, pada saat ada orderan dia bisa mengumpulkan uang Rp 30 ribu, terkadang kalau lagi ramai bisa mencapai Rp 80 ribu. 

"Idak nentu dapatnyo. Kadang-kadang dapatlah Rp 30 ribu, kadang Rp 80 ribu. Malah kadang-kadang idak dapat samo sekali," ungkap Mang Caal. 

Menurut Mang Caal, setiap servis payung tergantung dengan ukuran besar dan kecilnya payung serta tingkat kerumitan kerusakannya. Biaya servis payung harganya bervariasi, mulai dari Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu. Biasanya, malam hari pada saat dia mangkal, pelanggan mengantarkan payung rusak kepadanya. Siang harinya dia berkeliling mengantarkan payung yang sudah diservis ke rumah-rumah pelanggannya, jika pelanggan tersebut memberikan alamat. Jika tidak memberikan alamat, dia menunggu pelanggan mengambil payung yang sudah diservis pada malam hari di tempat dia biasa mangkal.

"Iyo, namonyo kita mencari rezeki, yang penting halal. Apolagi cuman servis payung ini keahlian aku," kata warga Talang Rimbo Baru ini.

Mang Caal memiliki empat orang anak. Anak pertamanya berusia sekitar 15 tahun tinggal di Kabupaten Kepahiang. Kemudian anak kedua berusia 13 tahun dan saat ini sudah berhenti sekolah, bekerja dengan orang lain di Jalan Iskandar Ong. Anak ketiga sekitar 8 tahun masih bersekolah di salah satu Madrasah Ibtidaiyah Swasta, sedangkan anak keempatnya masih berusia balita. 

Meski pun saat ini dia sudah berusia separuh abad lebih, tetapi Mang Caal tidak pernah menyerah dengan keadaan. Dia terus bekerja keras, walau hingga malam hari. Karena dia masih menjadi tulang punggung keluarganya.(*)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close