Lakukan Validasi Ide Sebelum Memulai Usaha, Berikut 4 Langkah Sederhana yang Bisa Dilakukan
KOPICURUP.ID - Pernahkah sahabat kopicurup.id menghadapi situasi di mana ide bisnisnya belum mendapatkan tanggapan sesuai dengan apa yang diharapkan?
Padahal menurut kita, ide bisnis yang dijalankan tersebut sudah sangat bagus. Namun, belum berhasil juga.
Beberapa dari kita mungkin pernah mengalami hal serupa. Dalam kondisi tersebut, ada satu konsep dalam dunia wirausaha yang dapat memberikan jawaban, yaitu validasi ide.
Apa sebenarnya validasi ide, dan bagaimana cara melakukannya? Mari kita simak penjelasannya.
Pengertian Validasi Ide
Validasi ide, yang juga dikenal sebagai validasi bisnis atau validasi pasar, adalah suatu proses untuk memeriksa apakah ide bisnis memiliki potensi pasar (hbs.edu, 2020).
Dengan kata lain, validasi ide dilakukan untuk menjawab pertanyaan mendasar: "Apakah ada pasar yang bersedia membeli produk atau layanan yang saya tawarkan?"
Pentingnya Validasi Ide
Validasi ide sangat penting karena memberikan kemampuan untuk memperkirakan potensi keuntungan dari ide bisnis yang akan dijalankan.
BACA JUGA: 5 Ide Bisnis untuk Pemula, Modal Kecil Tapi Keuntungan Besar
Dengan demikian, kita dapat lebih efisien dalam menggunakan sumber daya seperti waktu, tenaga, modal, dan lainnya untuk mengembangkan produk bisnis.
Tanpa validasi ide, risiko kegagalan dapat meningkat, karena mungkin kita telah menginvestasikan banyak sumber daya untuk sesuatu yang tidak dibutuhkan oleh pasar.
Validasi ide memberikan arah yang jelas kepada bisnis, memastikan bahwa aktivitas yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Cara Melakukan Validasi Ide
Untuk melakukan validasi ide, ada empat langkah sederhana yang dapat dilakukan oleh Sahabat Kopicurup.id:
1. Menuliskan tujuan, asumsi, dan dugaan seputar ide bisnis.
Langkah pertama ini penting karena di sini kita akan menjabarkan hal-hal yang dibutuhkan untuk nantinya divalidasi. Poin-poin yang dapat Sahabat Wirausaha tuliskan pada langkah ini antara lain adalah :
- Apa nilai (value) yang ditawarkan produk saya?
- Untuk siapa target produk saya ini? Apa saja asumsi saya terhadap mereka?
- Apa yang membedakan produk saya dengan produk lainnya?
- Apa saja yang saya pikirkan terkait ide bisnis saya ini, mulai dari produk, harga, hingga bisnis modelnya?
2. Memperkirakan besarnya pangsa pasar dengan melakukan riset sesuai karakteristik bisnis.
Setelah Sahabat Kopicurup.id menuliskan poin-poin pada langkah pertama, langkah selanjutnya yang dapat diambil adalah melakukan riset pangsa pasar yang sesuai dengan karakteristik bisnis Sahabat.
Riset ini dilakukan dengan merujuk pada informasi yang telah dicatat pada langkah sebelumnya.
Hasil dari riset ini akan memberikan gambaran tentang seberapa besar pangsa pasar, kebutuhan serta preferensi pelanggan, dan apakah sudah ada bisnis serupa atau belum.
Apabila data-data tersebut digabungkan, maka dapat dihasilkan kesimpulan apakah ide bisnis layak untuk dijalankan.
Sebagai ilustrasi, Airbnb merupakan contoh perusahaan yang melakukan riset pasar untuk memvalidasi ide bisnis mereka.
Airbnb memulai riset dengan memeriksa perusahaan yang memiliki kesamaan konsep, seperti Couch Surfing dan NYC Craiglist.
Melalui riset tersebut, Airbnb menemukan bahwa terdapat kebutuhan untuk menyewakan penginapan sebanyak 630.000 tempat di Couch Surfing dan 17.000 tempat di NYC Craiglist.
Informasi ini menjadi dasar untuk mengukur potensi pangsa pasar dan memahami kebutuhan konsumen, memberikan kontribusi pada keputusan apakah ide bisnis Airbnb layak dijalankan atau tidak.
3. Melakukan riset kata kunci menggunakan mesin pencari untuk mengetahui permintaan pasar.
Proses validasi ide melalui cara ini memungkinkan Sahabat Wirausaha untuk mengukur seberapa besar permintaan (demand) dari calon pelanggan.
Sebagai contoh, apabila ide bisnis yang diusung oleh Sahabat Wirausaha adalah penjualan baju anak-anak, maka langkah yang dapat diambil adalah melakukan pencarian dengan kata kunci tertentu, seperti "baju anak" atau "pakaian anak".
Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat seperti Keyword Planner yang disediakan oleh Google Ads atau aplikasi serupa.
Dengan melakukan penelusuran kata kunci, Sahabat Wirausaha dapat memperoleh informasi tentang sejauh mana minat dan permintaan pasar terhadap produk tersebut.
Data ini dapat memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai apakah produk baju anak-anak memiliki potensi pasar yang tinggi atau tidak.
Dengan demikian, langkah-langkah validasi ide seperti ini membantu Sahabat Wirausaha dalam membuat keputusan strategis terkait pengembangan dan pelaksanaan ide bisnisnya.
4. Melakukan wawancara dengan calon pelanggan untuk memahami kebutuhan dan pemikiran mereka.
Tujuan dari melakukan wawancara dengan calon pelanggan adalah untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam mengenai permasalahan yang mereka hadapi, kebutuhan yang mereka miliki, preferensi, motivasi, serta produk yang saat ini mereka gunakan.
Dalam konteks ini, Sahabat Wirausaha dapat menggunakan daftar asumsi yang telah dibuat pada langkah pertama.
Dengan cara ini, wawancara akan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti "Apakah prediksi saya sesuai dengan realitas di lapangan?" dan "Apa saja aspek-aspek yang krusial yang mungkin belum terlintas dalam pikiran saya sebelumnya?".
Melalui proses wawancara, Sahabat Wirausaha dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang preferensi dan kebutuhan calon pelanggan, membantu dalam menilai sejauh mana konsep bisnisnya relevan dengan pasar yang dituju.
Dengan mendapatkan pandangan langsung dari calon pelanggan, Sahabat Wirausaha dapat mengidentifikasi potensi peningkatan atau penyesuaian produk dan layanan mereka agar lebih sesuai dengan harapan dan kebutuhan pelanggan.
Melalui langkah-langkah tersebut, Sahabat Wirausaha dapat mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menilai layak atau tidaknya ide bisnisnya.
Validasi ide bukan hanya relevan pada awal memulai bisnis, tetapi juga penting untuk inovasi bisnis yang sudah ada.
BACA JUGA: Membuka Usaha Tanpa Modal dan Contohnya
Dengan melakukan validasi ide, diharapkan Sahabat Wirausaha dapat lebih mudah menjalankan langkah-langkah bisnis selanjutnya.***
Baca artikel menarik lainya di sini