Kabupaten Lebong Emas (Bagian 4): Mengembalikan Lebong sebagai Danau Ikan

Ilustrasi


Oleh: Andriadi Achmad

KOPICURUP,ID - Danau ikan julukan yang diberikan untuk kabupaten Lebong, pada hakikatnya memiliki nilai historis tersendiri. Keberadaan kabupaten Lebong di daerah perairan sangat strategis dan menguntungkan dalam budidaya perikanan. Konon sungai yang mengalir di kabupaten Lebong tidak kering dan hanya surut walaupun di musim kemarau panjang.

Perikanan di kabupaten Lebong merupakan budidaya di perairan sawah, dimana ikan-ikan berjenis ikan emas, ikan mujahir, ikan sepat, ikan lele, dan udang. Khususnya ikan emas menjadi andalam utama budidaya perikanan. Adapun cara budidaya perikanan di Kabupaten Lebong sudah diterapkan secara turun temurun yaitu setelah panen padi, kemudian ikan dilepas dibawah jerami. Sehingga ikan dengan mudah memakan sisa jerami dan lumut secara alami di kolam persawahan. 

BACA JUGA:



Selain itu, pakan ikan juga diberikan dedak hasil dari kulit padi yang sudah digiling mesin menjadi halus. Dedak inilah yang menjadi pakan tambahan selain pakan alami berupa sisa jerami yang sudah membusuk dan lumut-lumut yang berada di kolam persawahan. Dengan pakan cukup higienis dan alami, menjadikan ikan emas di kabupaten Lebong sangat padat dagingnya dan terasa sangat gurih bila dibandingkan dengan ikan emas yang diberikan pakan konsentrat sudah tercampur dengan bahan-bahan kimia.

Proses budidaya perikanan di kabupaten Lebong, yaitu memfasilitasi antara induk ikan emas betina dan jantan agar bertelur di sebuah kolam kecil disediakan khusus. Setelah persilangan ikan jantan dan betina biasanya akan muncul bibit-bibit telor menyangkut di tempat sudah disediakan disebut dalam bahasa Rejang "Ijuk", kemudian telor ikan yang sudah berada di "ijuk" dipindahkan ke kolam kosong berukuran kecil digunakan khusus untuk menetaskan telor ikan emas tersebut. Setelah beberapa hari telor ikan emas menetaskan anak-anaknya. Selang beberapa hari, baru anak-anak ikan emas tersebut dipindahkan ke kolam persawahan lebih besar.

Adapun, sejak menetas dan dimasukkan ke dalam kolam persawahan. Sekitar dua atau tiga bulan, ikan emas sudah bisa di panen dan biasanya berukuran 5 - 10 ekor per kilogram. Jumlah hasil panen sesuai berapa ikan emas disebarkan dalam kolam. Biasanya di kolam persawahan besar, tentu akan menghasilkan jumlah ikas emas lebih banyak. Setelah di panen, ikan emas dijual ke para agen atau penjual ikan di pasar dengan harga sesuai dengan harga pasaran.

Pemasaran Ikan Emas dari kabupaten Lebong bisa memasok ke wilayah-wilayah lain di provinsi Bengkulu, bahkan sampai ke Lubuk Linggau atau Musi Rawa Sumsel. Ikan emas dari kabupaten Lebong dikenal sebagai komoditas ikan berkualitas dan sangat gurih untuk dimakan. Hal ini disebabkan, pakan ikan emas yang tidak mengandung bahan kimia dan hanya memakan dedak, sisa jerami serta lelumutan yang ada di kolam persawahan.

Beberapa tahun belakangan, para petani ikan emas tidak bergairah untuk membudidayakan ikan emas dikarenakan selalu merugi. Adapun sebab kerugian petani adalah ikan emas sering teler dan mati mendadak. Banyak spekulasi mengatakan bahwa ikan emas tersebut keracunan disebabkan tanah-tanah sisa penanaman padi terkena efek pupuk kimia melekat ditanah, sehingga di musim budidaya perikanan terjadi pencemaran dan keracunan pada ikan emas tersebut.

Harapan kedepan pemerintah daerah kabupaten Lebong bisa memberikan solusi dengan melakukan kerjasama dengan Universitas Bengkulu untuk melakukan penelitian kadar kandungan tanah di kolam persawahan. Sehingga hasil dari penelitian tersebut bisa memberikan rekomendasi dan solusi jika terindikasi bahwa bahan tanah mengandung zat-zat kimia sisa pemupukan ketika musim tanam padi.

Mudah-mudahan upaya pemerintahan daerah kabupaten Lebong untuk membina dan memberikan solusi atas gangguan wabah kematian mendadak ikan emas membuat para petani semangat untuk membudidayakan ikan emas dan kabupaten Lebong kembali menjadi danau ikan serta pemasok ikan emas terbaik dan berkualitas baik di provinsi Bengkulu maupun di wilayah provinsi lain.

Bersambung..

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close